Artikel / Berita · 05/04/2016

Orang-Orang Indonesia Ada di The Panama Papers

JAKARTA – Sejumlah nama tokoh Indonesia dimuat dalam situs icij.org. Situs ini dikabarkan mempublikasi dokumen The Panama Papers yang berisi daftar perusahaan, tokoh politik, atlet terkenal yang diduga melakukan penggelapan pajak dan pencucian uang.

Ketika diklik pada kolom negara, ada Indonesia. Ketika Indonesia diklik, ada sejumlah nama tokoh Indonesia. Terdapat 2961 nama yang tertera dalam kolom Indonesia, di antaranya James T Riyady, Budiono Darsono, dan Gita Irawan Wirjawan.

Kemudian ada juga Budi Sampoerna, Cakra Ciputra, dan Chandra Winoto Salim, Chairul Tanjung dan lain-lain. Namun tidak ada penjelasan kenapa nama mereka ada di situ.

Orang Indonesia dalam The Panama Papers

Sebelumnya dikabarkan, sejumlah besar data milik perusahaan hukum yang berbasis di Panama, Mossack Fonseca yang bocor ke publik telah memicu penyelidikan yang dilakukan oleh berbagai media dari seluruh dunia. Dokumen bocoran yang dipublikasikan pada Minggu, 3 April 2016 itu diklaim telah mengungkap berbagai korupsi dan perjanjian bisnis mencurigakan yang dilakukan para pemimpin negara, politisi, atlet dan tokoh-tokoh penting lainnya.

Mossack Fonseca adalah perusahaan hukum yang menyediakan jasa offshore atau pengelolaan bisnis di luar negeri terbesar keempat di dunia. Salah satu kegaitan bisnis Mossack Fonseca adalah penyediaaan perusahaan-perusahaan tidak aktif atau shell company yang digunakan untuk menutupi kegiatan finansial klien-kliennya.

Laporan yang dilansir The Atlantic, Senin (4/4/2016) menyebutkan bahwa dokumen internal yang disebut dengan Panama Papers itu diterima oleh surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung sekira satu tahun lalu dari seorang sumber yang tidak disebutkan namanya dan baru dipublikasikan pada Minggu, (3/4)

Panama Papers mengungkap perusahaan-perusahaan offshore dan shell company milik 140 politisi, pejabat negara, dan atlet dari seluruh dunia, termasuk diantaranya kepala negara dan pemerintahan. Dokumen ini terdiri dari sekira 11,5 juta dokumen atau data setara 2,6 terabytes mengenai 214 ribu shell company dari periode 1970an hingga 2016 menjadikannya sebagai kebocoran dokumen terbesar di dunia.

Sumber: Okezone