JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia senantiasa memikirkan dan mengupayakan peningkatan kesejahteraan para buruh, baik menyangkut upah yang makin layak maupun bentuk-bentuk kesejahteraan yang lainnya. Dunia usaha yang makin tumbuh dan berkembang harus dapat membawa dan meningkatkan kesejahteraan buruhnya.
Demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika menyampaikan Pidato Kenegaraan pada HUT ke-67 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (16/8/2012).
“Oleh karena itu, keterpaduan dan kerjasama tripartit perlu terus didorong dan dihidupkan,” kata Presiden.
Menurut Presiden, ukuran keberhasilan pembangunan adalah ketika pemerintah dapat meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat secara lebih adil dan merata. Maka itu, pemerintah terus memberi peluang bertambah banyaknya rakyat yang memiliki pekerjaan tetap, dengan penghasilan yang memadai bagi diri dan keluarganya.
“Rakyat dapat menikmati akses kelistrikan, air bersih, dan perumahan yang nyaman, aman, dan sehat. Anak-anak dan remaja kita tumbuh sehat dan cerdas. Lingkungan hidup kita senantiasa asri dan lestari. Itulah Indonesia yang ingin kita bangun. Itulah Indonesia yang ingin kita wariskan kepada anak cucu kita,” kata Presiden.
Terkait pengentasan kemiskinan, Kepala Negara mengatakan, pemerintah telah menggulirkan program melalui empat klaster. Klaster pertama, berupa bantuan langsung Raskin, BOS, dan Program Keluarga Harapan. Klaster kedua, mengembangkan PNPM Mandiri.
Sementara itu, klaster ketiga adalah program berbasis usaha kecil, mikro, dan menengah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Corporate Social Responsibility (CSR). Terakhir, klaster keempat, yakni program rumah murah, angkutan umum murah, air bersih dan listrik yang makin merata, serta peningkatan kehidupan nelayan dan masyarakat miskin di perkotaan.